Kelas Inspirasi Raja Ampat Day #1 – Singgah di Waisai
Kelas Inspirasi Raja Ampat Day #1 – Singgah di Waisai.
Sengaja saya menuliskan “Day#1” meski sebenarnya hari ini adalah hari ketiga rangkaian perjalanan saya dalam kegiatan Kelas Inspirasi Raja Ampat di Papua Barat. Saya dan Indra –yang datang dari Lampung– memang sengaja datang dua hari lebih awal untuk melihat-lihat kota Sorong sebelum nanti berangkat bersama-sama relawan lainnya bertugas di beberapa pulau yang berada di Kabupaten Raja Ampat.
Setelah dua hari berada di Sorong, di hari ketiga ini akhirnya saya dan Indra berkumpul dengan sebagian besar relawan Kelas Inspirasi Raja Ampat yang hari ini tiba. Untuk mengantisipasi kondisi ombak dan cuaca yang terkadang berubah tiba-tiba dan kebetulan pula di saat yang bersamaan di Waisai akan berlangsung Torch Relay Obor Asian Games dan Festival Geopark Raja Ampat, maka kami memutuskan untuk berangkat lebih awal.
- Bersiap berangkat, poto keluarga dulu di depan kapal
Total ada 39 orang relawan yang terdiri dari 29 orang inspirator dan pendokumentasi serta 10 orang panitia lokal yang akan berangkat ke beberapa pulau di Kabupaten Raja Ampat. Sebagian besar yang sudah berada di Sorong ini mulai bergerak meninggalkan base camp di rumah Kak Zee, salah satu panitia lokal yang dengan begitu baik menyediakan rumahnya untuk para relawan singgah dan menginap.
Dengan menyewa kendaraan roda empat seharga seratus ribu per kendaraan, kami pun bergerak menuju Pelabuhan Rakyat di Sorong. Kelas Inspirasi Raja Ampat ini memang perjalanan terpanjang dengan moda transportasi terlengkap yang harus saya tempuh dibanding kegiatan Kelas Inspirasi lainya yang pernah saya ikuti. Perjalanan laut, darat dan udara pun harus dilalui setiap relawan yang berasal dari barat Indonesia seperti saya.
Untuk sampai di Raja Ampat, saya harus melalui penerbangan langsung dari Jakarta-Sorong, dilanjutkan menyeberangi laut dengan menggunakan kapal ferry dari Sorong ke Waisai , baru kemudian menggunakan speed boat atau perahu bermotor ke tempat penugasan. Itu juga yang membuat saya tak ingin terburu dan memilih untuk berangkat lebih awal sehingga memiliki waktu di setiap persinggahan. Seru khan bisa melihat-lihat kota lain dalam satu rangkaian perjalanan.
Penerbangan dan penyeberangan laut yang hanya ada di waktu-waktu tertentu, membuat perjalanan tak memungkinkan dilakukan di hari yang sama sehingga kami singgah dahulu di Waisai dan menginap di rumah kerabat Kak Amir –salah satu panitia lokal KIR4– sambil menunggu rombongan terakhir yang tiba di Waisai esok. Ah, kami memang beruntung, panitia lokal benar-benar memikirkan kebutuhan kami, baik transportasi maupun akomodasi. Baik di Sorong, maupun di Waisai dan Raja Ampat.
Dari Pelabuhan Rakyat di Sorong sebenarnya ada dua keberangkatan kapal cepat menuju Waisai setiap harinya yaitu pukul 09.00 wit dan 14.00 wit dengan harga tiket 100 ribu untuk kelas ekonomi dan 150 ribu untuk kelas VIP. Perbedaannya memang tak terlalu besar, hanya pada jarak antar kursi yang lebih lebar dan ruang yang lebih eksklusif. Namun, sejauh yang saya rasakan, kelas ekonomi pun sudah cukup nyaman karena ruangannya besar, berpendingin udara dan kursi pun bisa diatur sandarannya.
- Gerombola Si Berat
Dibutuhkan waktu tempuh sekitar dua jam penyeberangan dari Pelabuhan Rakyat di Sorong menuju Waisai. Kondisi laut memang acapkali tak tentu, biasanya tergantung musim atau cuaca. Alhamdulillah meski saat ini musim ombak tinggi, namun saat kami menyeberang hari ini, cuaca sangat bersahabat dan ombak tidak terlalu tinggi sehingga penyeberangan berlangsung nyaman dan membuat saya terlelap nyenyak selama perjalanan.
Kami tiba di Waisai sekitar pukul empat sore, kota yang masih terlihat terang dan ramai membuat kami memiliki banyak waktu luang untuk melihat-lihat Kota Sorong di waktu sore. Sebagaimana umumnya kota kabupaten, Waisai adalah kota kecil yang cukup ramai namun tidak padat manusia. Kendaraan terutama sepeda motor terlihat hilir mudik namun lalu lintas tak terasa rumit. Kami lebih banyak berjalan kaki menikmati sore meski diselingi dengan menggunakan mobil yang disediakan panitia.
- Kak Amir dengan segala urusan para relawan, Terbaeeeek
- Selamat Datang di Waisai, Raja Ampat
Sore tadi rencananya kami ingin menikmati sunset di Pantai WTC di pusat kota Waisai. Namun matahari yang tertutup awan, sunset pun tak terlalu terlihat memukau membuat kami tak berlama-lama di sana dan memilih untuk lanjut ke sebuah rumah makan untuk mencicipi makanan lokal. Pilihan kami adalah sebuah warung makan yang menyediakan ikan segar untuk diolah sesuai dengan pesanan pembeli. Tujuh ekor Ikan Kerapu pun menjadi pilihan kami untuk diolah menjadi ikan bakar dan sop ikan kuah kuning dan menjadi santap malam kami.
Olahannya memang sederhana, namun justru itu membuat kami bisa menikmati rasa ikan segar tanpa banyak rasa bumbu lainnya. Tumis kangkung dan tumis bunga pepaya pun menjadi pilihan kami sebagai teman makan. Namun satu hal yang istimewa adalah sambalnya. Campuran sederhana irisan cabe, bawang, dan tomat hijau yang dicampur sedikit garam dan gula lalu dikucuri dengan perasan air jeruk nipis ternyata cocok banget di lidah saya dan nikmatnya membuat makan saya begitu lahap meski sebenarnya saat itu saya tidak terlalu lapar.
- Ketika mentari malu-malu tenggelam
Selintas tak ada yang istimewa dengan catatan perjalanan hari ini, namun seperti kegiatan-kegiatan volunteering lainnya yang sering saya ikuti, tempat baru, teman baru, suasana baru dan pengalaman baru seringkali justru jadi sesuatu yang memorable. Bukan hanya teman baru, bertemu teman lama pun adalah sesuatu yang tetap menyajikan keseruan, apalagi ketika blending antara teman lama dan teman baru itu menghasilkan keseruan baru lagi.
Seperti saya dengan Indra dan Bambang, bukan kali ini kami travelling bersama, dan bukan baru Kelas Inspirasi yang ini kami bersama sebagai relawan, setidaknya Lombok dan Sumbawa menjadi tempat yang menyimpan banyak sekali kenangan. Jadi ketika kami bertiga bertemu kembali, meski seringkali kami mengulang cerita yang sama di sela-sela kebersamaan, namun nuansanya pasti akan berbeda. Tetap seru, tetap ngakak, tetap ketawa sampai mules —karena celoteh Indra— tentu saja!
- Trio Kwek Kwek, Indra, aku dan Bambang, yippee akhirnya bareng lagi
#AyoPelesiran sambil volunteering!

34 COMMENTS
Indra Pradya
2 years agoAku ini sosok yang pendiam, cool dan calm… mana bisa Aku buat orang ketawa apalagi ngakak ngakak seperti yang di bilang pada paragraph akhir itu…. Aku orangnya wise lhooo
Donna Imelda
2 years ago AUTHORiya deeeeeh, iyaaaaa. *uji ngan hahahaha
Yudi
2 years agoBungkoooooosssss kek mana baiknya aja bang hahaha
Yani
2 years agodan “down to e” ya Kak Indra 😀 😀 😀
Donna Imelda
2 years ago AUTHORdon to ek… percayaaaaaaa
Yani
2 years agokeren sekali tulisan-nya Kak Donna, yang cerita beli suami di pasar bersama mana Kak? heheheh
Donna Imelda
2 years ago AUTHORitu masuk ke bab kuliner ya hehehehe
Lianawati
2 years agowah pengalaman yang seru ya Mbak Donna, seneng kalau bisa berpergian sambil berbagi.
jadi mau merasakan pengalaman seperti Mbak.
keep sharing ya Mbak & salam kenal 🙂
Mugniar
2 years agoPengalaman luar biasa, Mbak Don.
Saya jadi penasaran dengan ikan bakar dan kuah saus kuning itu … eh apa tadi namanya, ya. Dibahas khusus, nggak nanti? 🙂
Tetty Hermawati
2 years agoDari dulu pengen ikutan kelas inspirasi, waktu masih tinggal di Bandung. Karena temen2 di lingkaran komunitas banyak yg ikut. Sebenernya duniaku itu seneng kegiatan yang begini2, mudah2an next bisa ikut komunitas seperti kelas inspirasi dan bisa jalan ke penjuru Indonesia.
Rach Alida Bahaweres
2 years agoSeru mbaa sampai ke rapat ampatnya ini mba. LIhat pemandangannya juga wowo banget dan indah. Waisai kota memang walai kecil tapi memang kliatan ramai aktifitas ya mba. Mungkin karena Raja Ampat tempat wisata favorit ya mba
gita siwi
2 years agoEnak ya sambil mendayung 23 pulau terlampaui. Ngajar iya jalan jalan bertemu dan melihat banyak hal iya. Salam hangat buat kelas inspirasi
ariefpokto
2 years agoWah senangnya berbuat baik dengan cara yg amat menyenangkan. Semoga bisa terus menginspirasi ya
April Hamsa
2 years agoWah seru, ngajar sekaligus berwisata.Mbak Donna cara jd fasilitator di Kelas inspirasi bgmn caranya? Apa ada syarat khusus? Trus yg diajarkan apa aja mbak?
Vita pusvitasari
2 years agoWaduh baca artikel mbak donna, jadi pengen juga nih ke raja ampat nan elok ini 🙂
Alan
2 years agoserunyaa,, dapat pengalaman baru, ilmu baru, teman baru dan ke raja ampat 😀
Leyla Imtichanah
2 years agoKelas Inspirasi semoga terus menginspirasi. Menyebarkan ilmu ke seluruh pelosok negeri ya.
Dedew
2 years agoAkk serunya mbaa, kangen ngetrip bareng lagi, kapan ya dakuw tersandera hihi
Dita Indrihapsari
2 years agoLelah di perjalanan terbayarkan banget pas sampe sana ya mba. Bisa menikmati Papua sekaligus berbagi.. 🙂 Mba Donna ngajar tentang travel blogger atau dosen kimia mba di KI? Ku kepo jadinya.. Hihi.. 😀 Semoga kapan nanti aku punya kesempatan juga bisa pelesiran sambil volunteering.. 🙂
Nurul Sufitri
2 years agoIni sih ngajar plus plus ya mbak Donna 😀 Kelas Inspirasi tuh apa ya aku blm mudeng wkwkwkwk? Adikku pernah ke Raja Ampat dinas dari kantornya. Enak yah jalan2 cantik. Melepas lelah . Makannya sop ikan… iKan kerapu… meskipun ala2 sederhana tapi nikmat ya.
Cara Solusi
2 years agoWahhh rame banget ya mba ya kesana, liburan nya jadi lebih asik rame rame gitu :v. Jadi kerasa liburan bareng yakan hhe
Nefertite Fatriyanti
2 years agoKalau saja suami aku mengijinkan aku pergi jauh, pasti aku sudah terbang ke segala penjuru, ahahaha, lebay ya mba.
Tapi bener, aku pengin banget ke Indonesia Timur, yang masih banyak tempat-tempat yang belum terjamah modernisasi
Hanni Handayani
2 years agoBukannya tak istimewa mba tapi sangat istimewa selain bisa berbagi ilmu kebanyak orang. raja Ampat adalah tempat impian traveling banyak orang
Hanni Handayani
2 years agoklo ini ga istimewa mba tapi sangat istimewa he he karna bisa berbagi ke teman, lingkungan baru di tempat travelling impian banyak orang
Tia Marty Al-Zahira
2 years agoWah keren aja nih Ka Donna udah ke Raja Ampat aja hihi, semoga ilmunya makin bermanfaat.
Elva Susanti
2 years agoSeru banget nih pastinya, tempat wisatanya cakep banget mbak, kalau saya mungkin seharian akan menghabiskan waktu utk Jepret2
uchy sudhanto
2 years agoAku sampai terkesima baca cerita mu mbak.. MasyaAllah beruntungnya bisa berbagi sampai ke wilayah sana..
Darius Go Reinnamah
2 years agoWuih, kembang Pepaya emang enak bgt mba Don.
Seru banget bisa ikutan kelas inspirasi begini. Pernah terlintas pengen ikutan, tapi bingung apa yg ingin dibagikan dan kira-kira bisa menjadi inspirasi buat anak-anak.
Atisatya Arifin
2 years agoDari dulu pingin ikutan Kelas Inspirasi tapi belum kesampaian. Senang ya bisa mengunjungi daerah-daerah di Indonesia sekaligus memberikan edukasi yang bermanfaat untuk masyarakat di sana. Raja Ampat duuh kapan ya aku bisa berkunjung ke sana?
mira utami
2 years agoPengwn ikutan juga kelas inspirasi dan jujur kangen lagi ngajar ketemu dan seseruan bareng murid murid
Desy Yusnita
2 years agoSetiap kali membaca cerita petualangan mengajar Mba Don, selalu terselip rasa ingin ingin ingin. Tapi meski belum bisa, ku doakan dirimu sehat terus ya Mba…..supaya bisa menyebarkan kebaikan diseluruh negeri, aamiin. Proud of you….
Nathalia DP
2 years agoPerjalanannya aja udah seru banget 🙂
Sulung Siti Hanum
2 years agoSeru banget. Kelas Inspirasi sampai Raja Ampat. Indahnya berbagi dan indahnya bisa explore Indonesia timur sana ya Mba.
Ratna
2 years agoYang belum pernah terealisasi adalah volunteering sambil travelling. Maybe I should do it someday.